Tempat Lahir : Hilimaniamölö
Tanggal Lahir : 15 Oktober 1985
Istri : Melianti Laia
Anak : 1. Wiji Falehamböwö Dachi
2. Ruben Zisökhi Dachi
Selesai melaksanakan tugas sebagai Pj Bupati Kabupaten Nias Barat
pada tahun 2010, pria yang akrab dipanggil Ama Ester ini memutuskan
kembali bertugas di Kabupatn Nias Selatan. Alasannya sangat sederhana,
karena belum pensiun.
“ Saya belum pensiun, kan sayang kalau tidak mengabdi. Karena
kepegawaian saya dimulai di Nias Selatan, dan ada peluang yang diberikan
oleh bapak bupati, maka saya memutuskan mengabdi kembali,” ujar
Faduhusi, saat ditemui di Kantor Inspektorat Kabupaten Nias Selatan,
Selasa (23/7).
Saat kembali mengabdi, pria 57 tahun ini dipercayakan menjadi Staf
Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan. Setahun kemudian diangkat
sebagai Asisten III Setda Kabupaten Nias Selatan.
Pada tanggal 22 Februari 2012, pengagum Gusdur dan Taufik Kiemas ini
dilantik menjadi Inspektur Kabupaten Nias Selatan hingga sekarang.
Sebagai Inspektur, pria yang hobby membaca ini menjalankan tugas
pengawasan internal di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Nias Selatan.
Membantu bupati untuk memfasilitasi bila ditemukan ada pelanggaran.
“ Bila ditemukan ada pelanggaran, maka akan dilakukan pemeriksaan,
pembinaan, dan lain sebagainya. Misalnya di bidang anggaran. Kami hanya
memfasilitasi, dan mengarahkan, bukan menyidik. Bilamana ada yang belum
sempurna, diperiksa dan diingatkan, kalau sudah terlanjur belum di
spj-kan, ya kita ingatkan untuk dilengkapi, buku kas dilengkapi,“ tutur
pria penyuka ikan bakar ini.
Ditanya soal pelayanan publik, pria tegas ini mengatakan selalu siap
menerima pengaduan masyarakat. Misalnya penyalahgunaan raskin, atau dana
bos. Maka pihak inspektorat akan menindak lanjutinya. Bila ditemukan
ada pelanggaran, maka akan diperiksa secara khusus. Difasilitasi supaya
jangan terulang, dan bila sudah terlanjur, wajib dikembalikan. Bila
tidak, maka akan diarahkan ke penegak hukum.
Memulai Karir Sebagai Seorang Guru SD
Pria yang memiliki motto hidup “Bekerja bukan hanya untuk diri
sendiri, tetapi juga untuk orang lain” ini tidak pernah menyangka akan
menduduki jabatan sebagai PJ Bupati.
Pada tahun 1975, bapak lima anak ini memulai karirnya sebagai guru
Sekolah Dasar Negeri di Telukdalam. Tidak pernah terpikirkan olehnya
mengapa harus mengabdi di Telukdalam, bukan di Lahömi, Kabupaten Nias
Barat,s daerah asalnya.
Saat memulai karir 39 tahun yang lalu, demi sebuah pengabdian, pria
tegas ini rela berjalan kaki selama 3 hari 3 malam melewati jalan
setapak dan menyusuri pantai dari Nias Barat menuju Nias Selatan.
“ Rupanya kehendak Tuhan lain. Baru saya mengerti, mengapa saya di
tempatkan di sini. Bukan di Nias Barat dulu, bukan di kampung saya di
Lahomi. Guru SD itu, tidak pernah bermimpi ada jabatan nanti. Namanya
saja guru SD. Hanya mengajarkan anak-anak ini bapak budi. Menurut
standar itu, paling-paling saya hanya bisa menjadi kepala sekolah, atau
pengawas sekolah,” ujar pria yang menjalani hidup sehat tanpa merokok
ini.
Rencana Tuhan Adalah Segalanya
Ditanya soal rencana ke depan, pria yang pada masa pemerintahannya
sebagai PJ Bupati Nias Barat pernah melakukan terobosan-terobosan di
daerah yang dipimpinnya itu mengatakan, semua terserah rencana Tuhan.
Bila Tuhan mengatakan harus mengabdi lagi, dan masyarakat
menghendaki, dia tetap siap. Karena bagi pria ramah ini, sudah tidak
lagi target dalam hidupnya yang harus dikejar. Pangkat yang sudah
maksimum dan anak-anak yang sudah berhasil menurutnya itu sudah lebih
dari cukup. Karena semua sudah diraih, maka yang dilakukannya hanya
tinggal mengabdi. [DESTY HULU]
Biodata
Nama : Faduhusi Daely, SPd
Lahir : Onowaembo, 25 November 1956
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : PNS Kabupaten Nias Selatan
Istri : Insani Halawa
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Anak : Ester Daely, Am.Kep, Surya Rh Daely, SKM, Triagus M Daely, SS, dr. Hetty Daely, Yeremia DP Daely, SE.
Pendidikan
Sekolah Dasar Negeri Onowaembo tahun 1968
Sekolah Menengah Pertama Negeri, Sirombu tahun 1971
Sekolah Pendidikan Guru Negeri, Gunungsitoli tahun 1974
Universitas Terbuka (D-II/Akta II PGSD) tahun 1997
STKIP Riama Medan (S-1) tahun 1999
Riwayat Jabatan
Tahun 1975 Guru SD Negeri
Tahun 1983 Kepala SD Negeri
Tahun 1994 Pengawas TK/SD Kecamatan Telukdalam
Tahun 1999 Kasi Dikdas Depdiknas Nias
Tahun 2001 Kasubbid Pengkajian TTG – BPM Nias
Tahun 2002 Kabid Pemanfaatan TTG – BPM Nias
Tahun 2004 Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Selatan
Tahun 2005 Plh Kadis Pendidikan Kabupaten Nias Selatan
Tahun 2006 Kadis Pendidikan Kabupaten Nias Selatan
Tahun 2008 Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Nias Selatan
Tahun 2008 Kadis Pendapatan Kabupaten Nias Selatan
Tahun 2009 Kadis Perikanan dan Kelautan Kabupaten Nias Selatan
Tahun 2009 Pj Bupati Nias Barat
Tahun 2011 Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan
Tahun 2012 Asisten III Setda Kabupaten Nias Selatan
Tahun 2012 Inspektur Kabupaten Nias Selatan
Pelatihan Struktural dan Non Struktural
Diklat ADUM (Diklat Pim IV) di Medan tahun 1999
Diklat SPAMA (Diklat Pim III) di Sawangan, Bogor tahun 2000
TOT – Manager Hibah Belanda di Jakarta tahun 2001
Workshop Manager PKPS – BBM di Yogyakarta tahun 2005
Data Organisasi
Ketua PGRI Kabupaten Nias Selatan tahun 2007
Pengurus PMI Kabupaten Nias Selatan tahun 2007
Ketua GAMKI Kabupaten Nias Selatan tahun 2008
Ketua KORPRI Kabupaten Nias Selatan tahun 2008
Tulisan pernah dimuat di NiasPost.Com
Kondisi ini membuat pria yang menjabat sebagai Staf Khusus Menteri
Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT RI) sejak Juli 2009, berani
menyampaikan kepada Menteri PDT Ir.H.Helmy Faisal Zaini, bahwa mendorong
Kepulauan Nias menjadi pusat pertumbuhan sangat mudah bila dibandingkan
dengan daerah lain. Yang dibutuhkan hanya keberpihakan dan memberi
akses pada masyarakat, maka kreatifitas segera muncul dan bisa
menyelesaikan persoalannya sendiri. Karena pada dasarnya masyarakat Nias
berkebudayaan tinggi dan penuh dengan kreatifitas.
Akhirnya pemikiran itu dapat diterima oleh menteri, dan sejak itu
pula mantan Sekretaris PW NU Sumatera Utara periode 1995-1999 ini pun
terus mengawal apa yang dia sebut tentang keberpihakan dan akses dari
program yang ada di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT).
Nias akan Menjadi Daerah Impian Masyarakat Dunia
Sumber daya alam dan manusia Nias yang sangat berpotensi membuat pria
yang memiliki motto hidup “Jujur Bersikap, Berani Bertindak” ini yakin,
bahwa Nias dimasa yang akan datang menjadi daerah impian masyarakat
dunia. Semua orang akan bangga bercerita telah sampai di Nias.
“ Saya berkeyakinan, Nias masa datang adalah daerah impian masyarakat
dunia seperti Bali, semua orang akan bangga bercerita telah sampai di
Nias. Itu terjadi bila potensi pariwisata telah tergarap dengan baik,
kesuburan tanah sudah bisa dimanfaatkan, dan budaya berkeseniaan tinggi
telah berkembang lagi,” tuturnya.
Menurut Marwan, tanah yang sangat subur harusnya bisa menjadikan
sektor pertanian menjadi salah satu andalan. Namun sayang, saat ini
sektor tersebut belum tergarap dengan baik. Karet yang selama ini
menjadi unggulan masyarakat Nias, namun Nias sendiri tidak memiliki
perkebunan karet. Kakao yang jadi penopang juga belum dikelola dengan
maksimal. Ternak babi yang dijalankan secara tradisionil juga tak mampu
memasok kebutuhan Nias.
Sektor pariwisata juga belum diolah dengan baik. Padahal, keindahan alam dan budaya Nias bisa dijadikan andalan.
Saat ini, salah satu yang menjadi kendalanya adalah infrastruktur di
Pulau Nias belum memadai untuk menunjang pulau terluar ini sebagai
negeri impian.
Membangun infrastruktur merupakan tugas pemerintah. Itu yang dimaksud
pengagum Gus Dur dan Gorbachev ini dengan keberpihakan. Sedangkan yang
perlu didorong pada masyarakat adalah kemahiran berkreatifitas. Upayanya
memang harus membangun infrastruktur dan pemerintah daerah harus gencar
meyakinkan pemerintah pusat atau juga mengundang investor.
“ KPDT sebenarnya ingin segera melepaskan Nias dari kategori daerah
tertinggal, karena sumber daya alamnya sangat mendukung. Tetapi anggaran
KPDT sangat terbatas. maka programnya juga bersifat stimulant. Baik
infrastruktur berupa jalan, jembatan, irigasi, dermaga dll, juga
pendidikan, kesehatan, pertanian berupa bibit, pupuk, obat obatan,
ataupun penguatan kelembagaan,” katanya.
Penguatan kelembagan sangat penting karena ini faktor manusia. Jika
kemandirian dan kreatifitas tinggi manusianya sudah muncul, maka sudah
bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Semua program KPDT bisa masuk sesuai permohonan daerah. Tergantung
sisi apa yang paling mendesak dan berpotensi mendorong pertumbuhan dan
munculnya kemandirian. Total anggaran bervariasi, antara 30 miliar
sampai 50 miliar rupiah per kabupaten/kota. Hal ini ternyata menjadi
andalan bila dibandingkan dengan kementerian lain.
Jatuh Cinta Kepada Nias
Menghabiskan masa kecil dalam suasana ketertinggalan dan keterbatasan
telah menempa semangat pria kelahiran Pangikiran, Tapanuli Selatan
(sekarang Padang Lawas), 12 Juni 1962 ini bertekad untuk maju. Akrab dan
mahir dengan pisau penyadap untuk menderes, membuat bapak tiga orang
anak ini paham betul tentang kehidupan para petani karet di Nias. Tak
jarang, untuk mengetahui kondisi para petani secara langsung, Marwan
rela keluar masuk desa dengan berjalan kaki puluhan kilometer.
Satu hal yang paling berkesan dari suami Ismah Amrina ini adalah
karakter masyarakat Nias yang menurut dia masih menjunjung tinggi adat
istiadat dan toleran terhadap perbedaan, “ Apa yang pernah diceritakan
orang dari mulut ke mulut bahwa Nias itu sangat menakutkan ternyata
tidak terbukti. Pulau Nias sangat indah. Masyarakatnya ramah dan terbuka
terhadap pendatang,” ujarnya.
Ditanya soal makanan kesukaan bila berada di Nias, pria yang
menyenangi lagu berlirik kritis ini menjawab sangat suka dengan menu
ikan bakar dan gulai. “ Saya punya banyak tempat makan favorit saat
berada di Nias. Saya sangat menggemari menu ikan bakar dan gulai. Di
Nias, ikannya segar-segar,” tuturnya.
Pria yang aktif berorganisasi ini berjanji, dengan segala
kemampuannya akan turut mendorong melepaskan Nias dari kategori daerah
tertinggal , sehingga suatu saat nanti kerinduannya melihat Nias menjadi
negeri impian masyarakat dunia bisa terwujud. [DESTY HULU]
Tulisan pernah dimuat di NiasPost.Com